Generasi Muda Pimpin 2.800 Startup AI, Indonesia Siap Jadi Kekuatan Global
Bali, relasinasional.com — Minat generasi muda Indonesia terhadap pengembangan kecerdasan artifisial (AI) terus meningkat pesat. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkodigi) Nezar Patria mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 2.800 startup di Indonesia yang tengah mengembangkan teknologi berbasis AI.
“Banyak inisiatif baru yang lahir dalam lima tahun terakhir ini. Kita memiliki sekitar 2.800 startup yang sedang mengembangkan teknologi AI,” ujar Nezar dalam keterangannya pada Forum Tri Hita Karana G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialogue di Tsinghua Southeast Asia Center, Bali, Kamis (23/10/2025), dikutip dari Infopublik.id.
Menurut Nezar, angka tersebut menunjukkan semangat tinggi generasi muda untuk berinovasi di sektor teknologi digital. “Minat generasi muda kita terhadap AI sangat tinggi. Mereka bukan hanya pengguna, tetapi juga pengembang teknologi,” katanya.
Pertumbuhan pesat ekosistem startup AI ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkuat kesiapan nasional di bidang kecerdasan buatan. Indonesia bahkan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) AI UNESCO, sebuah penilaian global terhadap kesiapan negara dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.
“Kami adalah negara Asia Tenggara pertama yang menyelesaikan RAM AI UNESCO dalam empat bulan,” tegas Nezar.
Nezar menambahkan, pemerintah tengah menyiapkan dua regulasi penting untuk memperkuat tata kelola dan arah pengembangan AI nasional. Keduanya adalah Peraturan Presiden tentang Peta Jalan AI Nasional dan Peraturan Presiden tentang Etika AI.
“Kedua aturan itu akan menjadi dasar pengembangan ekosistem AI yang etis, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan manusia,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa pengembangan AI tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi, tetapi juga harus memperhatikan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan. “Sejalan dengan visi ini, salah satu prinsip panduannya adalah keberlanjutan. AI harus dikembangkan dengan memperhatikan dampaknya terhadap manusia, lingkungan, dan semua makhluk hidup, untuk memastikan bahwa AI berkontribusi pada kesejahteraan jangka panjang,” ujar Nezar.
Dengan dukungan kebijakan yang kuat dan kolaborasi lintas sektor, Nezar optimistis Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan global di bidang kecerdasan buatan.
“Dengan upaya-upaya ini, ditambah dengan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan, Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan global di bidang AI,” tutup Wamenkodigi. (mis/red)

