Said Iqbal Tokoh Buruh dan Presiden Partai Buruh Indonesia
![]() |
| Said Iqbal memimpin aksi massa buruh di Jakarta. [Foto: Dok. KSPI] |
Jakarta, relasinasional.com — Said Iqbal dikenal luas sebagai tokoh buruh nasional yang vokal memperjuangkan hak-hak pekerja Indonesia. Ia kini menjabat sebagai Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dua posisi strategis yang menegaskan perannya sebagai figur sentral dalam gerakan buruh Tanah Air.
Said Iqbal lahir di Jakarta pada 5 Juli 1968 dari keluarga berdarah Aceh. Ayahnya berasal dari Bambi, Kabupaten Pidie, sementara ibunya berasal dari Meulaboh, Aceh Barat. Meski besar di Jakarta, karakter keras dan idealisme Said disebut banyak orang sebagai cerminan semangat perlawanan khas tanah kelahiran orang tuanya.
Perjalanan pendidikan Said Iqbal cukup gemilang. Ia menamatkan SMA Negeri 51 Jakarta pada tahun 1987 sebagai juara umum. Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Politeknik Universitas Indonesia jurusan Teknik Mesin, lalu menuntaskan gelar sarjana (S1) Teknik Mesin di Universitas Jayabaya. Tak berhenti di situ, Said Iqbal juga meraih gelar magister ekonomi (S2) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Nama Said Iqbal mulai dikenal publik ketika ia aktif memperjuangkan isu perburuhan dan kesejahteraan pekerja melalui KSPI. Ia kerap menjadi juru bicara dalam aksi-aksi besar buruh menuntut kenaikan upah minimum, jaminan sosial, serta penghapusan sistem kerja kontrak yang dianggap merugikan pekerja. Di bawah kepemimpinannya, KSPI menjadi salah satu organisasi buruh paling berpengaruh di Indonesia.
Pada 5 Oktober 2021, Said Iqbal resmi memimpin kebangkitan Partai Buruh, partai politik yang sebelumnya didirikan oleh Muchtar Pakpahan. Langkah ini menandai babak baru dalam perjuangan politik kaum pekerja di Indonesia. Said Iqbal menegaskan bahwa Partai Buruh hadir untuk membawa aspirasi kelas pekerja, petani, dan masyarakat kecil yang selama ini kurang terwakili dalam politik nasional.
Dalam berbagai kesempatan, Said Iqbal menyatakan Partai Buruh bukan sekadar partai politik, melainkan gerakan sosial yang berpihak pada rakyat kecil. Ia menekankan pentingnya kebijakan ekonomi berkeadilan dan menolak politik uang serta oligarki.
Di sisi pribadi, Said Iqbal pernah menikah dengan Ika Liviana Gumay yang meninggal dunia pada 2019. Kini, ia menikah dengan Indri Yuli Hartati dan dikaruniai tiga anak.
Sebagai Presiden Partai Buruh, Said Iqbal terus menyerukan solidaritas pekerja dan menegaskan bahwa perjuangan buruh tidak berhenti di jalanan, tetapi harus diperjuangkan di parlemen dan ruang kebijakan negara. (mis/red)

