BREAKING NEWS
iklan

Menaker Beberkan Capaian Setahun, Fokus Genjot Transformasi Tenaga Kerja

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memimpin apel di halaman kantor Kemnaker bersama para pegawai.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli. [Foto: Dok. Kemnaker]

 Jakarta, relasinasional.com — Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memaparkan capaian satu tahun kepemimpinannya dan menegaskan komitmen Kemnaker menghadirkan transformasi ketenagakerjaan yang inklusif dan adaptif. Pernyataan itu disampaikan dalam Media Briefing “Satu Tahun Kepemimpinan Kemnaker” di Ruang Tridharma, Jakarta, Kamis (30/10/2025).


“Setiap kebijakan dan program Kemnaker harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat—baik pencari kerja, pekerja, maupun dunia usaha. Itu menjadi amanat langsung dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Yassierli, dikutip Infopublik.id.


Selama Oktober 2024 hingga Oktober 2025, Kemnaker mencatat sederet capaian strategis untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan. Fokus diarahkan pada peningkatan pelatihan vokasi, perluasan kesempatan kerja, dan perlindungan pekerja di dalam maupun luar negeri.


Salah satu agenda unggulan ialah Program Magang Nasional Batch 2 yang menargetkan 80.000 peserta. Program ini digelar pada 24 November 2025–23 Mei 2026 untuk memperkuat keterhubungan antara pendidikan dan industri.


“Program magang ini bukan sekadar penempatan sementara, tetapi langkah nyata membangun jembatan antara kompetensi dan kebutuhan industri,” jelas Yassierli.


Kemnaker juga mempercepat digitalisasi layanan publik, termasuk penguatan Pusat Pasar Kerja, pengembangan Layanan Satu Data Ketenagakerjaan, serta perluasan akses pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi.


Selain digitalisasi, Kemnaker mendorong kolaborasi tripartit pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Menurut Yassierli, kerja bersama menjadi faktor kunci dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang berkeadilan.


“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Keberhasilan kebijakan ketenagakerjaan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi erat antar pemangku kepentingan,” tegasnya.


Menuju 2026, Kemnaker mengarahkan kebijakan pada transformasi produktivitas nasional dengan memperkuat pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi tenaga kerja, dan optimalisasi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di daerah.


“Kita ingin memastikan tenaga kerja Indonesia tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas dan siap bersaing di era ekonomi baru,” kata Yassierli. (mis/red)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image