Ratusan Warga Demo PT. WKN, Pagar Pabrik di "GEMBOK"

relasinasional
03 Juli 2022 | 21:40 WIB Last Updated 2024-08-24T01:28:31Z

PT Wawasan Kebun Nusantara


BENGKAYANG - Ratusan petani sawit mandiri warga Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang mendatangi guna mengadakan aksi demo damai  Kantor Perkebunan kelapa sawit PT Wawasan Kebun Nusantara(WKN).Guna untuk mendapatkan kepastian terhadap kebijakan perusahaan yang di anggap tidak transparan dan merugikan masyarakat petani.Sabtu, (2/7/2022).


Kegiatan aksi demo damai ini di kawal oleh pihak aparat kepolisian Polres Bengkayang  Polsek Seluas dan serta TNI dan berjalan dengan aman terkendali. Setelah menyampaikan orasi.Perwakilan Aksi langsung di terima oleh pihak manajemen PT Wawasan Kebun Nusantara untuk melakukan dialog serta menyampaikan hal yang menjadi tuntutan.


Ada pun point' persoalan yang di sampaikan saat aksi damai :

1.Harga TBS tidak berimbang dengan pabrik lain.

2.Potongan TBS sangat tinggi.

3.Naik turunya harga TBS tidak seimbang/Tidak masuk akal

4.Banyak plasma masyarakat tidak jelas lokasinya.

5.Sebelum selesai permasalahan yang kami sampaikan perusahaan tidak boleh beraktivitas.


Berdasarkan informasi yang di himpun oleh awak media apa yang menjadi point' persoalan yang di sampaikan saat demo, Pihak Perusahaan PT Wawasan Kebun Nusantara tidak bisa mengambil keputusan.Sehingga aksi demo berujung pada penutupan akses menuju ke pabrik dan di tutup hingga tuntutan di penuhi oleh pihak Manajemen PT Wawasan Kebun Nusantara.


PT Wawasan Kebun Nusantara


Martinus Kajot S.M selaku perwakilan masyarakat petani,saat di wawancarai oleh awak media menjelaskan,bahwa Tuntutan kami tidak banyak,harus sesuai dengan Pabrik lainlah kalau yg lain potongan 5% jangan pula mereka jadi 5% lebih tentu ini sangat merugikan petani.


Ia mengatakan,"Tuntutan kita hari ini jelas tidak seperti apalah.Jelas kita menuntut kepada pihak perusahaan harus sama seperti yang perusahaan lainnya.Kalau potongan 5% perusahaan yang lain jangan pula mereka lebih dari 5%(PT WKN red) ini sangat merugikan petani.Mereka memang membeli TBS dengan harga 1.600 per-kilogram,namun potongan lebih besar itu yang menjadi permasalahan,"kata Kajot


Keputusan sepihak ini jelas kami tidak terima, Perusahaan lain 5% semua,Ternyata mereka sampai 17% bahkan sampai 20% mereka melakukan pemotongan atas buah dari para petani.


Kajot juga mengungkapkan,"Kalau dalam beberapa waktu kepada pihak manajemen tidak memberikan kepastian atas apa yang kami sampaikan saat ini terpaksa semua kagiatan kami tutup.Sudah jelas mereka tetap mempertahankan kebijakan mereka untuk mencari keuntungan besar.Yang jelas bagi masyarakat buah tidak terjual tidak masalah dan yang rugi besarkan yaitu mereka.Sebab mereka mencari untung tanpa memikirkan efeknya,"ungkap Kajot


"Harapan kami sebenarnya terhadap poin ke 5 tuntutan,Tidak harus sepenuhnya di penuhi oleh pihak perusahaan.Yaitu yang pertama harus di selesaikan adalah mengenai Masalah persentase potongan tadi.Barulah menyelesaikan yang lain,sebab setiap hari kita menjual TBS tentunya di pilih dan mana yang bagus di ambil.Namun kenapa masih ada pemotongan,ini tentunya akan berpengaruh terhadap hasil kami sebagai petani,"tutup Kajot


==========

Hamdani

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ratusan Warga Demo PT. WKN, Pagar Pabrik di "GEMBOK"

Trending Now