SINGKAWANG - Di masa kepemimpinan Pemerintahan Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Angka pengangguran di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, yang mencatat tingkat presentase pengangguran terbuka di Kota Singkawang yang dilaporkan dari tahun 2018 (7.88%), 2019 (6.44%), 2020 (8.78%) dan ditahun 2021 (9.16%).
Artinya di tahun 2021, tingkat presentase pengangguran terbuka di Kota Singkawang
mengalami peningkatan 9,16 persen dibandingkan pada tahun 2020 lalu mengalami 8,78 persen.
Melalui Kepala Bidang Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Singkawang, Harso mengatakan bahwa untuk pengangguran Terbuka itu mungkin dampak dari pada covid-19, tren nya di mana-mana dengan adanya covid-19 ini terjadi peningkatan tingkat pengangguran terbuka, akibat dari PHK mungkin banyak perusahaan menutup aktivitasnya karna bentuk akibat PKM.
"Tapi dari data tersebut memang untuk kota Singkawang kalau cerita data pengangguran terbuka itu kewenangan dari BPS, rillnya di dinas tenaga kerja kita melihat data itu pada tahun 2020 memang kita berdasarkan AK 1, kalau dulu namanya kartu kuning." katanya, Senin (1/8/2022).
Harso menyampaikan bahwa,"Data yang kita miliki untuk yang terdaftar di kita ini ada 112 orang. Di tahun 2022 ini per Juli 2022 ini baru 40 orang, itu pun kebanyakan pembuatan AK 1 nih karena ada persyaratan-persyaratan dari suatu perusahaan biasanya Alfamart dan Indomaret." ujarnya
lanjutnya lagi Kepala Bidang Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Singkawang, Harso mengatakan terkait dengan pembuatan AK 1 ini untuk menjadi PMI syaratnya wajib. Dirinya menyampaikan untuk mengatasi itu semua perlu ada upaya dari pemerintah.
"Dan pembuatan AK 1 itu apabila Mereka ingin menjadi PMI itu syaratnya wajib.
Dari data per Juli 2022 Itu sebanyak 40 orang, memang untuk mengatasi tersebut perlu suatu upaya dari pemerintah Kota Provinsi maupun pusat.", jelasnya.
==========
Hamdani
