![]() |
Wakil Bupati Simeulue, Nusar Amin, meninjau langsung lokasi kebakaran di kompleks Pajak Inpres, Desa Suka Karya, Kecamatan Simeulue Timur, Sabtu (28/6/2025). |
Simeulue – Musibah kebakaran kembali melanda permukiman padat penduduk di Kabupaten Simeulue. Sebanyak lima rumah warga dilaporkan hangus terbakar dan 15 rumah lainnya terdampak dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat malam (27/6/2025) sekitar pukul 19.35 WIB, di kompleks Pajak Inpres, Desa Suka Karya, Kecamatan Simeulue Timur.
Wakil Bupati Simeulue, Nusar Amin, S.Pd., langsung turun ke lokasi pada Sabtu (28/6/2025), didampingi Asisten I Setdakab Simeulue Asludin, M.Kes., dan Kepala Pelaksana BPBD Simeulue. Kehadirannya menunjukkan respons cepat Pemerintah Kabupaten Simeulue dalam menangani situasi darurat tersebut.
“Kita akan segera lakukan pendataan dan koordinasi lintas sektor untuk menyalurkan bantuan tanggap darurat, serta memastikan warga terdampak mendapatkan perlindungan dan perhatian yang dibutuhkan,” ujar Wakil Bupati Nusar Amin kepada awak media.
Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lima unit rumah warga ludes dilalap api dan 15 unit lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun puluhan jiwa terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan peninjauan, seperti Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Dinas Sosial, Kabag Prokopim, serta Kabid Trantib Satpol PP Kabupaten Simeulue. Mereka menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan bantuan logistik dan kebutuhan dasar lainnya kepada warga yang terdampak.
Wabup Nusar juga memberikan apresiasi atas kesigapan tim gabungan BPBD, Damkar, dan warga setempat yang bergerak cepat memadamkan api dan mengevakuasi korban.
Pemerintah Simeulue mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap bahaya kebakaran, terutama di lingkungan padat penduduk yang rawan percikan api. Penggunaan instalasi listrik ilegal, peralatan masak yang ditinggal menyala, dan bahan bakar mudah terbakar menjadi perhatian serius yang harus dicegah bersama. (*)