Santri Aceh Dapat Beasiswa Kerja Kuliah ke Jepang dari Baitul Mal

relasinasional
23 Juni 2025 | 19:26 WIB Last Updated 2025-06-26T06:05:23Z

Foto bersama santri MSBS penerima Program Kuliah di Tempat Kerja ke Jepang dengan pimpinan Baitul Mal Aceh dan MSBS di Aula Baitul Mal.
Para santri penerima Program Kuliah di Tempat Kerja ke Jepang berfoto bersama jajaran Baitul Mal Aceh dan pimpinan MSBS usai seremoni pelepasan di Aula Baitul Mal Aceh, Senin (23/06/2025).

 Banda Aceh — Sebanyak 10 santri dari Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) resmi diberangkatkan ke Jepang melalui Program Kuliah di Tempat Kerja yang didanai Baitul Mal Aceh, Senin (23/06/2025). Program ini menjadi langkah nyata memajukan pendidikan Aceh dengan membekali generasi muda keterampilan global dan pengalaman internasional.


Acara pelepasan digelar di Aula Baitul Mal Aceh, dipimpin oleh Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, serta disaksikan oleh Pimpinan MSBS, Gunawan Indra. Total dana bantuan yang dikucurkan mencapai Rp325 juta, bersumber dari infak masyarakat yang dipercayakan melalui lembaga tersebut.


Dalam sambutannya, Haikal menekankan bahwa bantuan ini adalah amanah publik yang harus dijaga dengan integritas.


“Bantuan Program Kuliah di Tempat Kerja ini hadir berkat orang-orang baik yang telah menitipkan hartanya melalui Baitul Mal Aceh. Jangan sia-siakan amanah ini,” ujarnya.


Haikal juga menyampaikan harapannya agar para santri menjadi pribadi yang kelak mampu membalas kebaikan itu sebagai Muzakki, serta ikut mengangkat martabat keluarga dan daerah asal.


Sementara itu, Gunawan Indra menyemangati para santri dengan menekankan pentingnya kesiapan mental dan karakter dalam menghadapi tantangan hidup di luar negeri. “Layar sudah dikembang, pantang mundur. Iringi dengan doa dan usaha. Persiapkan tiga hal penting: attitude, etika, dan bahasa,” pesannya.


Selama enam bulan pertama, para peserta akan mengikuti pelatihan bahasa di Bogor, lalu melanjutkan program kerja dan studi selama dua tahun di Jepang. Program ini dirancang untuk menjawab keterbatasan akses pendidikan bagi kalangan prasejahtera sekaligus memperluas wawasan internasional santri Aceh.


Program ini juga sejalan dengan visi Baitul Mal Aceh dalam memberdayakan generasi muda melalui pendidikan yang berorientasi pada pembangunan daerah. Dengan pengalaman kerja di luar negeri dan bekal akademik yang kuat, lulusan diharapkan mampu berkontribusi aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi Aceh sepulang dari Jepang.


Langkah progresif Baitul Mal Aceh ini menegaskan bahwa pendidikan, kerja luar negeri, dan nilai-nilai sosial Islam dapat bersinergi demi menciptakan masa depan yang lebih baik. (mis)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Santri Aceh Dapat Beasiswa Kerja Kuliah ke Jepang dari Baitul Mal

Trending Now