![]() |
Tangkapan layar yang diduga menampilkan sosok Andini Permata, yang belakangan diduga fiktif dan jadi umpan malware. [Dok. Istimewa] |
Jakarta - Nama Andini Permata bikin geger medsos sejak 4 Juli 2025 gara-gara video 2 menit 31 detik bareng bocah laki-laki yang disebut adiknya. Belakangan terungkap, identitasnya diduga fiktif dan jadi umpan jebakan malware.
Video itu awalnya diunggah akun anonim di TikTok. Isinya wanita muda berganti pakaian, dari daster sampai kostum pelayan, sambil menari diiringi musik “jedag-jedug”. Bocah laki-laki muncul beberapa kali dengan wajah bingung, memicu spekulasi hubungan kakak-adik. Cuplikan ini cepat menyebar ke Telegram dan X, disertai tautan “video lengkap” yang ternyata mencurigakan.
Kominfo menegaskan tak ada bukti Andini benar-benar ada. Jejak digitalnya nihil, tak ada akun resmi, keluarga, atau pernyataan yang mengonfirmasi.
"Masyarakat harus berhati-hati terhadap penyebaran konten yang belum tentu benar, apalagi jika disertai ajakan membuka tautan mencurigakan," kata Kominfo pada 5 Juli 2025.
Pakar siber menyebut tautan yang beredar itu berisi malware dan teknik social engineering. Warganet yang penasaran diarahkan ke situs untuk mencuri data pribadi seperti nama, email, hingga nomor rekening. Teknik ini memanfaatkan rasa ingin tahu korban.
Konten tersebut juga menuai kecaman karena diduga mengeksploitasi anak. Meski hubungan bocah itu belum terkonfirmasi, pihak berwajib mengingatkan soal risiko hukum.
"Menyebarluaskan konten eksploitasi anak adalah tindak pidana berdasarkan UU ITE dan UU Perlindungan Anak. Pelaku bisa dihukum berat," ujar pihak kepolisian pada 10 Juli 2025.
Kominfo mengimbau publik segera melaporkan konten mencurigakan ke aduan.konten.id dan tidak ikut menyebarkan video serupa. Pastikan tautan yang diklik berasal dari sumber tepercaya. (mis)