![]() |
Sampul resmi film Pemandi Jenazah menampilkan Lela di ruang pemandian jenazah dengan atmosfer mencekam. |
Jakarta - Industri horor Tanah Air kembali mengguncang lewat film Pemandi Jenazah. Dirilis awal 2024, film ini tak sekadar jualan jumpscare murahan, melainkan menguliti profesi pemandi jenazah yang sarat stigma dengan kisah mencekam penuh misteri.
Film karya Kimo Stamboel ini menyorot Lela (Aghniny Haque), perempuan muda yang terpaksa mewarisi pekerjaan ibunya, Bu Siti, setelah sang ibu meninggal mendadak. Bukan cuma soal mengurus mayat, Lela justru terseret dalam teror supranatural dan rahasia kelam yang menyelimuti setiap kematian.
Dipaksa Jadi Pemandi Jenazah
Hidup Lela berubah saat Bu Siti, pemandi jenazah yang disegani di kampung, ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri. Belum sempat pulih dari duka, warga menuntut Lela melanjutkan tugas ibunya.
Awalnya ia menolak, namun desakan warga membuatnya menyerah. Saat memandikan jenazah pertama, Lela mulai merasakan hal janggal: bisikan aneh, bayangan misterius, hingga aroma yang membuat bulu kuduk merinding. Kejadian itu terus berulang, makin intens, makin menyeramkan.
Kematian-Kematian Misterius
Lela pelan-pelan menyadari pola aneh pada jenazah-jenazah yang ia urus. Banyak mayat datang dengan memar ganjil, wajah ketakutan, hingga tubuh dalam posisi tak wajar. Ia juga menemukan benda-benda klenik di antara kain kafan.
Kecurigaan Lela mengarah pada dugaan adanya praktik ilmu hitam di balik deretan kematian itu. "Ada sesuatu yang enggak beres," bisiknya pada diri sendiri ketika menemukan pola-pola serupa.
Penyelidikan Berujung Teror
Didorong rasa ingin tahu dan rasa tanggung jawab, Lela mulai menyelidiki. Ia bertanya ke warga, menelusuri latar belakang para jenazah, hingga menemukan petunjuk yang mengaitkan semua kematian dengan sebuah ritual pesugihan.
Penyelidikan ini menyeretnya semakin dalam, bukan hanya berhadapan dengan arwah-arwah penasaran yang mencoba memberi pesan, tetapi juga ancaman nyata dari manusia yang terlibat dalam konspirasi gelap itu.
Duel Lawan Ilmu Hitam
Konflik mencapai puncak saat Lela menemukan siapa dalang di balik semua teror. Sang pelaku rupanya menggunakan ilmu hitam untuk memperkaya diri, mengorbankan banyak nyawa demi ritual pesugihan.
Lela harus melawan dua dunia sekaligus: para arwah yang tak tenang dan pelaku yang masih hidup. Ia memanfaatkan semua ilmu dan ritual yang diwariskan ibunya untuk memutus lingkaran kegelapan ini.
Kemenangan Pahit
Lela akhirnya berhasil menghentikan ritual sesat itu. Arwah-arwah yang selama ini menghantuinya menemukan ketenangan. Namun, perjalanan itu meninggalkan trauma mendalam, mengubah Lela selamanya.
Di ujung cerita, Lela menerima takdirnya sebagai pemandi jenazah, kini dengan pemahaman lebih dalam tentang spiritualitas dan keberanian menghadapi gelapnya dunia.
Horor yang Beda
Pemandi Jenazah menonjol karena lebih dari sekadar horor. Film ini mengangkat isu tabu soal kematian, beban psikologis pemandi jenazah, hingga kritik terhadap ketidakadilan yang memicu praktik ilmu hitam.
Karakter Lela juga menjadi simbol perempuan tangguh yang berani melawan ketakutan—baik dari dunia gaib maupun manusia.
Dengan atmosfer mencekam, sinematografi kelam, desain suara menyeramkan, dan akting meyakinkan Aghniny Haque, film ini layak disebut salah satu horor Indonesia paling berkesan tahun tersebut. (mis)