OpenAI Luncurkan GPT-5, AI Baru yang Lebih Cerdas dan Natural
![]() |
| Logo GPT-5 |
Jakarta — OpenAI resmi meluncurkan GPT-5, model kecerdasan buatan terbaru yang diklaim lebih pintar, responsif, dan akurat dibanding versi sebelumnya, GPT-4o.
"Hari ini, OpenAI meluncurkan GPT-5 di ChatGPT dan API. Model ini menghadirkan peningkatan signifikan dari GPT-4o sekaligus menjadi langkah besar menuju Artificial General Intelligence (AGI)," demikian keterangan resmi yang diterima media, Jumat (8/8/2025).
GPT-5 disebut sebagai lompatan besar dalam pengembangan AI. Model ini menawarkan peningkatan performa di berbagai bidang seperti pemrograman, penulisan, matematika, saran kesehatan, hingga pemrosesan visual.
OpenAI menyebut GPT-5 sebagai sistem terpadu yang bisa menyesuaikan gaya respons—cepat saat dibutuhkan, mendalam saat dibutuhkan pemikiran kompleks. Model ini dinilai lebih bijaksana dan alami dengan tingkat halusinasi yang jauh lebih rendah.
"Rilisan terbaru ini dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, dengan fokus pada proses penalaran, kemampuan multimodal, dan aspek keamanan," lanjut pernyataan OpenAI.
"GPT-5 menghadirkan kemampuan terbaik untuk semua orang, dengan tetap mengedepankan standar keamanan yang ketat dan evaluasi yang mendalam," tambahnya.
Model ini tersedia gratis bagi seluruh pengguna ChatGPT. Pengguna ChatGPT Plus akan mendapatkan keunggulan tambahan, sementara pelanggan Pro bisa mengakses GPT-5 Pro yang memiliki kemampuan penalaran lanjutan.
Salah satu fitur unggulan GPT-5 adalah safe completion atau penyelesaian aman. AI ini mampu menyampaikan jawaban terbaik sesuai batasan yang ditentukan, termasuk menjelaskan alasan saat tidak dapat memenuhi permintaan pengguna.
Di dunia pemrograman, GPT-5 disebut sebagai model paling andal yang pernah dikembangkan OpenAI. Ia mampu membantu pengguna membangun situs, aplikasi, dan game bahkan tanpa pengalaman coding sekalipun.
Untuk penulisan, GPT-5 hadir lebih adaptif terhadap konteks, membantu menyusun narasi dengan alur yang lebih natural dan kohesif.
Sementara di bidang kesehatan, GPT-5 disebut lebih proaktif. Ia mampu mengenali potensi keluhan, membantu menyusun pertanyaan untuk dokter, hingga menjelaskan hasil pemeriksaan medis. Namun, OpenAI menegaskan GPT-5 bukan pengganti tenaga medis profesional.
GPT-5 juga disesuaikan berdasarkan konteks, lokasi, hingga tingkat pemahaman pengguna. Hal ini membuatnya lebih relevan dan aman digunakan di berbagai situasi.
"Secara keseluruhan, GPT-5 lebih bijaksana, tidak terlalu sering memberikan persetujuan, menggunakan lebih sedikit emoji yang tidak perlu, dan memiliki tindak lanjut yang lebih halus dibandingkan GPT-4o," ujar perusahaan.
"Model ini seharusnya tidak terasa seperti sedang berbicara dengan 'sebuah AI', melainkan seperti mengobrol dengan seorang teman yang sangat membantu, dengan tingkat kecerdasan setara PhD," tutup pernyataan tersebut.
(mis)

