 |
| Ilustrasi pergerakan saham KAEF, LABA, IHSG, dan tren pasar modal dengan latar biru. |
Jakarta — Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut suspensi saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) pada perdagangan Jumat (11/7/2025), sementara saham PT Green Power Group Tbk (LABA) kembali disuspensi setelah reli liar. Di sisi lain, IHSG menguat ditopang saham perbankan.
Saham KAEF bisa diperdagangkan lagi setelah emiten farmasi pelat merah itu memenuhi kewajiban pelaporan keuangan.
“Telah dipenuhinya seluruh kewajiban PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang menjadi penyebab suspensi, serta tidak adanya kondisi lain yang dapat memperpanjang suspensi, maka Bursa mencabut suspensi efek KAEF,” kata Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI Teuku Fahmi Ariandar, Kamis (10/7/2025).
Namun, begitu dibuka kembali, harga saham KAEF malah terjun 10,37% ke Rp605 dari sebelumnya Rp675. BEI mengingatkan investor untuk mencermati keterbukaan informasi perseroan.
Sementara itu, saham LABA justru disuspensi untuk kedua kalinya mulai sesi I Jumat (11/7/2025) menyusul lonjakan harga hingga 234% sebelumnya. BEI menegaskan langkah ini untuk menjaga stabilitas pasar dan mencegah manipulasi harga.
IHSG juga mencatat penguatan 42,06 poin (0,60%) ke level 7.047,43 pada penutupan Jumat (11/7/2025). Reli saham perbankan seperti BBCA, BMRI, dan BBRI menjadi motor kenaikan indeks, melansir Kontan.co.id dan Bisnis.com.
Di jajaran saham IPO, emiten baru seperti COIN, PMUI, dan CDIA tampil menonjol. COIN meroket 35% saat debut pada 9 Juli. CDIA menembus auto rejection atas (ARA) dan naik 25% pada hari kedua. Sementara PMUI sempat diterpa isu gagal IPO, tetapi Direktur Agus Susanto menegaskan, “Bapak Theo Lekatompessy tidak sedang bersama dengan Dirut dan Komut PMUI,” pada Jumat (11/7/2025).
Dari bursa global, saham Apple Inc. (AAPL) diperdagangkan di US$211,16, terkoreksi tipis 0,64% dengan volatilitas harian di kisaran US$209,89–212,12, menunjukkan koreksi ringan sektor teknologi.
Pasar modal pekan ini dipenuhi dinamika: KAEF kembali mengisi likuiditas meski melemah, LABA kembali disuspensi karena reli ekstrem, IHSG menguat di bawah dorongan bank-bank besar, dan saham IPO teknologi mencuri perhatian. Investor disarankan tetap waspada dan memantau perkembangan keterbukaan informasi serta tren IHSG ke depan. (mis)
