BackKaru Institute Usulkan Pembangunan Gedung Taman Budaya Mini di Bireuen
![]() |
| Perwakilan BackKaru Institute berfoto bersama Wakil Ketua Komisi V DPRK Bireuen Hj. Rosnani, Apt, di Wisma Bireuen Jaya, Rabu (15/10/2025). |
Bireuen, relasinasional.com — BackKaru Institute mengusulkan pembangunan Gedung Taman Budaya Mini di Kabupaten Bireuen sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem seni dan kebudayaan daerah. Usulan ini disampaikan dalam Dialog Publik Masyarakat Sipil bersama Legislatif dan Eksekutif bertema “Mewujudkan Demokrasi Lokal yang Inklusif, Responsif, dan Partisipatif” yang digelar LSM GeRAK Bireuen di Wisma Bireuen Jaya, Rabu (15/10/2025).
Perwakilan BackKaru, Arif, yang hadir bersama Alan Kiteng, menilai Bireuen belum memiliki fasilitas representatif bagi pelaku seni meski sudah 26 tahun berstatus daerah otonomi.
“Kami mengusulkan pengadaan Gedung Taman Budaya Mini sebagai sarana bagi seniman dan pekerja seni untuk berkarya. Hingga kini, Bireuen belum memiliki gedung taman budaya. Ini penting untuk ditindaklanjuti,” ujar Arif.
Usulan tersebut mendapat sambutan positif dari Wakil Ketua Komisi V DPRK Bireuen, yang membidangi pendidikan, kepemudaan, dan keistimewaan Aceh, Hj. Rosnani, Apt. Ia menegaskan, DPRK akan menampung aspirasi itu dan membahasnya dalam rapat dengar pendapat mendatang.
Dialog publik ini dihadiri berbagai unsur masyarakat, antara lain perwakilan PWI, jurnalis warga, aktivis perempuan dan pemuda, kelompok disabilitas, tokoh adat dan agama, akademisi, serta organisasi masyarakat sipil.
Dalam pernyataan terpisah, Alan Kiteng menegaskan bahwa kehadiran taman budaya bukan hanya sarana seni, tetapi juga ikon pariwisata daerah yang bernilai strategis.
“Seni budaya dan pariwisata saling menguatkan. Budaya menjadi daya tarik utama wisata, sementara pariwisata menjadi sarana promosi dan pelestarian budaya. Tanpa budaya, pariwisata kehilangan identitasnya; tanpa pariwisata, seni budaya kehilangan nilai dan kelestariannya,” tegas Alan.
Melalui usulan ini, BackKaru berharap pemerintah daerah dapat menghadirkan ruang kreatif yang layak bagi para seniman Bireuen sekaligus menjadikan taman budaya mini sebagai pusat ekspresi dan pelestarian warisan budaya lokal. (AAP)

