Belu Gelar Pesta Pangan Lokal Fila Ba Abut
![]() |
| Para penari membawakan Tarian Likurai saat pembukaan Pesta Pangan Lokal “Fila Ba Abut” di Lapangan Umum Atambua, Kamis (30/10/2025). [Foto: Infopublik.id/Istimewa] |
Atambua, relasinasional.com — Pemerintah Kabupaten Belu menggelar Pesta Pangan Lokal “Fila Ba Abut” di Lapangan Umum Atambua, Kamis (30/10/2025), sebagai langkah menjaga ketahanan pangan sekaligus melestarikan budaya daerah. Acara ini dibuka Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Belu, Januaria Nona Alo, mewakili Bupati Belu.
Dalam sambutan yang dibacakan Alo, Bupati Belu Willy Lay menegaskan bahwa pesta pangan ini merupakan implementasi UU 18/2012 tentang Pangan dan UU 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Tema Fila Ba Abut menjadi ajakan moral bagi masyarakat Belu untuk kembali menghargai dan mengembangkan potensi pangan lokal. Pangan lokal bukan hanya tentang kebutuhan tubuh, tetapi juga tentang cinta kasih terhadap bumi, budaya, dan sesama manusia,” ujarnya, dikutip Infopublik.id.
Acara tersebut diinisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Belu bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Provinsi NTT, dengan dukungan lintas sektor. Hadir dalam kegiatan ini pimpinan Forkopimda, perangkat daerah, BUMN/BUMD, para camat, lurah, kepala sekolah, pelaku UMKM, pemerhati budaya hingga organisasi wanita.
Pemerintah daerah turut mendorong pemberdayaan UMKM dan kelompok wanita seperti PKK melalui pelatihan, pendampingan, serta promosi produk lokal. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat ekonomi masyarakat dan menumbuhkan kebanggaan terhadap pangan serta budaya Belu.
Pesta Pangan Lokal “Fila Ba Abut” digelar 30 Oktober hingga 1 November 2025 dengan rangkaian kegiatan seperti pameran UMKM, lomba pangan lokal, kuliner tradisional, pentas seni, pelatihan pengolahan pangan, sarasehan budaya hingga nonton bareng bioskop keliling. Siswa sekolah, pelaku UMKM dan masyarakat umum ikut terlibat untuk menumbuhkan kecintaan terhadap pangan lokal sekaligus mengasah kreativitas dalam mengolah hasil bumi.
Bupati Willy Lay berharap kegiatan ini terus berlanjut sebagai wujud visi daerah, yakni Belu yang berkualitas, mandiri, harmonis, demokratis dan berbudaya. Melalui pesta pangan ini, masyarakat Belu diajak kembali ke akar budaya sebagai identitas sekaligus kekuatan daerah. (mis/red)

