BREAKING NEWS
iklan

Duel Siswa SMK di Bangkalan Gegara Ejekan Medsos Berakhir Damai

Dua siswa SMK di Bangkalan berkelahi di area terbuka hingga viral di media sosial
Dua siswa tampak terlibat duel dengan tangan kosong di area terbuka di Bangkalan, Jawa Timur. Peristiwa ini viral di media sosial dan berakhir damai setelah dimediasi pihak kepolisian. [Foto: Istimewa]

 Bangkalan, relasinasional.com — Sebuah video duel dua siswa SMK di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mendadak viral di media sosial. Aksi saling pukul itu diduga dipicu oleh ejekan di dunia maya hingga berujung perkelahian pada Jumat (24/10/2025).


Dalam video berdurasi singkat yang beredar, tampak dua remaja mengenakan kaus loreng merah putih khas Madura tengah berkelahi dengan tangan kosong. Sejumlah teman lain yang mengenakan seragam pramuka dan loreng ikut menyaksikan sambil merekam dan memprovokasi duel tersebut. Suasana makin panas saat terdengar teriakan dalam bahasa Madura yang menyemangati aksi keduanya.


“Tompak cong, ajet ajet teros! Bhentengagih, jih olle lajih wis la ajet!” (Naikin cong, pukul terus! Banting saja, sudah dapat itu, hajar!) terdengar dalam rekaman yang viral di berbagai platform media sosial.


Kepala SMKN 2 Bangkalan, Nur Hazizah, membenarkan bahwa salah satu siswa dalam video tersebut merupakan murid di sekolahnya yang duduk di kelas XI. Sementara satu pelajar lainnya berasal dari SMKN 3 Bangkalan.


“Iya, betul. Salah satu anak didik kami yang duduk di kelas XI,” kata Nur, dikutip dari ipol.id, Selasa (28/10/2025).


Menurut Nur, insiden itu kini sudah diselesaikan secara damai setelah kedua pihak sekolah dan orang tua siswa dipertemukan oleh Polres Bangkalan. Kedua siswa, masing-masing berinisial MS (SMKN 2 Bangkalan) dan RA (SMKN 3 Bangkalan), sepakat untuk saling memaafkan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.


“Kami sebagai orang tua, guru, dan pihak sekolah menyadari kesalahan yang dilakukan anak didik kami. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak,” ujarnya.


Sementara itu, Kasi Humas Polres Bangkalan Ipda Agung Intama menjelaskan bahwa duel tersebut berawal dari kesalahpahaman di media sosial.


“Dari hasil klarifikasi, kejadian berawal dari saling ejek di media sosial. Akhirnya keduanya sepakat bertemu dan terjadilah perkelahian tersebut,” kata Agung.


Ia menambahkan, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua siswa juga telah menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi tindakan serupa.


“Kasusnya sudah selesai secara damai. Kedua pihak sepakat untuk saling memaafkan,” tegas Agung.


Insiden ini menjadi pengingat akan dampak buruk penggunaan media sosial tanpa kontrol emosi. Para guru dan orang tua diimbau lebih aktif mengawasi aktivitas daring anak-anak agar kejadian serupa tak terulang. (mis/red)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image