BREAKING NEWS

Alarm Dunia Pendidikan, Pemerintah Diminta Bangkit Benahi Guru dan Sistem Belajar

Diskusi mingguan Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) di kantor media VOI Jakarta membahas perbaikan dunia pendidikan Indonesia.
Para peserta mengikuti diskusi mingguan Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) yang digelar di kantor media VOI, Jakarta Pusat, Jumat sore (17/10/2025). [Foto: Istimewa]

 Jakarta, relasinasional.com — Pemerintah diminta segera melakukan pembenahan menyeluruh terhadap dunia pendidikan. Desakan ini muncul karena menurunnya kewibawaan guru dan meningkatnya ketegangan di sekolah dinilai sebagai tanda darurat bagi masa depan pendidikan Indonesia.


“Apa yang terjadi kalau guru tidak lagi punya wibawa dan tidak dipercaya oleh murid-muridnya? Ini masalah besar,” ujar pendiri Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) Hendry Ch. Bangun dalam diskusi mingguan FWK di kantor media VOI, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).


Hendry menilai peringatan terhadap kerusakan sistem pendidikan sudah tampak di berbagai daerah. Ia mencontohkan aksi 630 pelajar SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten yang mogok belajar sebagai bentuk protes terhadap sekolah.


“Alarm sudah berbunyi. Ini tanda pemerintah harus sungguh-sungguh memperbaiki dunia pendidikan,” tegasnya.


Ia menambahkan, jika guru juga ikut mogok, situasi pendidikan nasional bisa lumpuh total. “Di sini pemerintah harus turun tangan dan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Mana yang kurang tepat harus segera diperbaiki,” katanya.


Koordinator Nasional FWK Raja Parlindungan Pane menyoroti perlunya evaluasi terhadap cara kerja guru di lapangan. Menurutnya, metode mengajar dan pemberian sanksi kepada siswa perlu ditinjau ulang agar tidak memicu konflik. “Semua ini perlu dilihat kembali,” ujarnya.


Wartawan senior AR Loebis yang juga hadir menekankan pentingnya mendengar suara peserta didik. Ia menilai keluhan siswa sering kali diabaikan, padahal bisa menjadi bahan berharga untuk memperbaiki proses belajar-mengajar.


Sementara itu, Pemimpin Redaksi VOI M. Iqbal Irsyad menyoroti masalah kompetensi guru. Ia menilai guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan memiliki bekal pedagogi yang kuat untuk membentuk karakter siswa.


“Guru yang berpendidikan guru pasti tahu bagaimana cara mengajar dan mendidik dengan baik. Masalahnya, bagaimana dengan guru-guru yang tidak punya latar belakang pendidikan? Ini yang perlu diperhatikan,” ujarnya.


Pendapat lain datang dari mantan wartawan Harian Kompas Nasir, yang menyoroti peran penting orang tua dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak. “Orang tua juga harus turut membimbing anak-anaknya agar patuh pada guru dan menjalankan tugas-tugas sekolah dengan baik,” ucapnya.


Menanggapi beragam kritik tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menekankan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga pendidik. Menurutnya, banyak guru di Indonesia yang tidak pernah mengikuti pelatihan sejak pertama kali diangkat hingga mendekati masa pensiun.


“Guru harus terus meningkatkan kemampuan dan aktif di masyarakat, tidak hanya mengajar di kelas. Guru itu digugu dan ditiru karena menjadi teladan di mana pun berada,” ujar Abdul Mu’ti dalam wawancara dengan RRI PRO3, Jumat (17/10/2025).


Ia juga meluruskan anggapan bahwa guru wajib mengajar 24 jam per minggu. Menurutnya, beban jam tersebut bisa dipenuhi lewat kombinasi kegiatan seperti mengajar, menjadi wali kelas, mengikuti pelatihan, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.


Selain itu, pemerintah disebut tengah memperbarui sistem penilaian dan pengelolaan kinerja guru serta kepala sekolah untuk memangkas beban administratif yang kerap menyita waktu pengajaran.


“Dulu guru terlalu dibebani urusan administrasi. Untuk membuat laporan saja harus diunggah dan bisa memakan waktu berjam-jam. Ini membuat mereka terlalu sibuk dengan hal-hal administratif,” ungkapnya.


Langkah pembaruan sistem pendidikan ini diharapkan dapat mengembalikan wibawa guru sekaligus menciptakan suasana belajar yang lebih sehat dan saling menghargai di sekolah.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image