BREAKING NEWS

Presiden BLC: Saatnya Tokoh dan DPR Bireuen Akhiri Ego Politik, Fokus Bangun Daerah

Presiden BLC Yusri menyerukan kolaborasi dan persatuan tokoh Bireuen untuk membangun daerah
Presiden Bireuen Lawyers Club (BLC), Yusri, mengajak seluruh tokoh dan wakil rakyat Bireuen untuk bersatu membangun daerah tanpa ego politik. [Foto: Dok. Pribadi]

 Bireuen, relasinasional.com — Presiden Bireuen Lawyers Club (BLC), Yusri, mengingatkan seluruh tokoh dan elemen masyarakat Bireuen agar bersatu membangun daerah tanpa saling menyalahkan. Ia menegaskan, kolaborasi antara tokoh di daerah maupun luar daerah menjadi kunci kemajuan Kabupaten Bireuen.


“Sesuai dengan moto Bireuen, ‘Gemilang Datang Padamu, Bila Tekad Kukuh Berpadu’, sudah seharusnya semua pihak bersatu demi masa depan daerah,” ujar Yusri kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).


Yusri menyoroti dinamika politik lokal yang belakangan memanas, terutama antara anggota DPRK dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen. Ia meminta agar wakil rakyat tidak lagi memperlihatkan ego sektoral dan berhenti memicu kegaduhan publik.


“Wakil rakyat dan pemerintah daerah harus berbuat nyata untuk rakyat. Dewan itu dipilih untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan untuk saling menyalahkan kelompok A atau kelompok B,” tegasnya.


Menurut Yusri, saat ini bukan lagi waktu untuk memperpanjang persaingan politik pasca-Pemilu 2024. Semua pihak telah resmi dilantik dan memikul tanggung jawab besar untuk mengabdi kepada masyarakat.


“Sudah saatnya menyimpan dendam politik. Kalian semua sudah menikmati hasil demokrasi dengan mandat dari rakyat. Sekarang bukan waktunya membela kelompok, karena kalian sudah menjadi milik rakyat Kabupaten Bireuen,” ucapnya.


Ia juga mengingatkan para pejabat dan wakil rakyat agar tetap rendah hati dan menyadari batas kehidupan. “Jangan bertindak seolah-olah kalian tidak akan menemui ajal. Semua punya batas, gunakan waktu jabatan untuk berbuat baik,” tambahnya.


Lebih lanjut, Yusri menekankan pentingnya komunikasi yang sehat antar-lembaga. Jika ada perbedaan pandangan, kata dia, sebaiknya diselesaikan dengan dialog, bukan dengan sindiran terbuka di media.


“Soal ada teknik atau mekanisme yang belum siap, bicarakanlah baik-baik untuk mencapai hasil. Jangan saling membalas pantun di media, itu tidak mencerminkan kaum intelektual yang sehat,” katanya menegaskan.


Di akhir pernyataannya, Yusri mengajak seluruh pihak, mulai dari Pemerintah Kabupaten Bireuen, DPRK, hingga anggota DPR RI asal Bireuen untuk berpikir bijak dan menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan kelompok.


“Berpikirlah dengan sehat dan bijaksana untuk menemukan hasil terbaik bagi kota santri. Jangan malah saling tuding di ruang publik,” tutup Yusri. (mis/red)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image