Pacar Aniaya IN di Depok Terungkap Ajak Lakukan Kejahatan
![]() |
| Ilustrasi. [Foto: iStock/Asiandelight] |
Depok, relasinasional.com — Polisi menetapkan A sebagai tersangka penganiayaan terhadap IN di Cimanggis, Depok, setelah video brutal aksi tersebut viral di media sosial. Pengungkapan kasus ini memperlihatkan bahwa relasi keduanya bukan sekadar diwarnai kekerasan fisik, tetapi juga dugaan pola kejahatan berlapis yang melibatkan manipulasi dan paksaan.
Video yang direkam korban memperlihatkan A memukul, mencekik, dan mendorong IN hingga hampir terjatuh dari tangga. Rekaman itu memicu penyelidikan lebih dalam terhadap riwayat hubungan mereka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyebut perkara ini bukan penganiayaan biasa. Ia mengungkap bahwa A dan IN pernah terlibat tindakan kriminal bersama.
“Mereka pernah melakukan aksi kriminal dengan cara si perempuan ini disuruh pacaran dengan orang. Setelah itu motornya dilarikan sama si pacar si pelaku. Tapi sudah selesai. Sudah pernah, akhirnya mereka mengembalikan,” kata Budi, Sabtu 15 November 2025.
Informasi tersebut menguatkan dugaan bahwa IN berada dalam hubungan berbahaya yang penuh kontrol selama ini. Ketika korban menolak terlibat kembali dalam perbuatan melawan hukum, pertengkaran terjadi dan berujung penganiayaan.
Berdasarkan pemeriksaan awal, insiden terbaru dipicu perdebatan soal uang. “Kalau yang kejadian sekarang itu, dari hasil keterangan sementara, itu faktor ekonomi,” ujar Budi.
Polisi juga menelusuri narasi yang beredar di media sosial mengenai dugaan bahwa kekerasan terjadi karena korban menolak ajakan melakukan kejahatan lain. “Tapi masih dikembangkan, benar nggak atas ajakan, karena tidak mau melakukan kriminal,” ucap Budi.
Penyidik kini memeriksa kemungkinan adanya korban lain. Beberapa unggahan warganet menyebut A kerap memanfaatkan relasi asmara untuk menjebak perempuan demi melancarkan aksinya.
A ditangkap di Cilincing, Jakarta Utara, setelah sempat buron beberapa hari. Saat ditangkap ia mengenakan baju hitam, namun polisi turut menyita baju merah dan celana pendek oranye yang dipakai saat penganiayaan dan terlihat jelas di video viral.
Dalam video, IN terdengar menangis dan meminta A menghentikan serangan. “Gue udah diem, lu mukul lagi. Gue udah diem, gue mau pergi tadinya, gue mau pesen grab. Ya udah sana jangan dekat-dekat gue,” ucap korban.
Rambut korban tampak berantakan dan wajahnya menunjukkan ketakutan, memperlihatkan bahwa kekerasan yang terjadi bukan insiden spontan, melainkan bagian dari pola relasi yang tidak sehat. Menurut Budi, IN mengalami memar di paha kiri dan kanan. “Ini tindak pidana penganiayaan yang dilaporkan IN oleh Saudara A mencekik, memukul, mendorong korban dari tangga,” katanya.
Polisi menahan A dan melakukan pemeriksaan intensif terkait dugaan kejahatan lain. Kasus ini menjadi peringatan bahwa hubungan toxic dapat berdampak luas, bukan hanya melukai fisik, tetapi juga menyeret korban ke dalam tindakan kriminal tanpa disadari. (mis/red)

