Semangat Garuda Muda dari Asrama Banua
![]() |
| Siswi-siswi kelas XII SMAN Banua Bilingual Boarding School Banjarbaru, Kalimantan Selatan, berdiskusi dan mengerjakan soal di ruang kelas. [Foto: Bismo Agung Sukarno/IGID-InfoPublik] |
Banjarbaru, relasinasional.com — Saat fajar belum sepenuhnya merekah, halaman asrama SMA Negeri Banua Bilingual Boarding School (BBS) di Banjarbaru sudah ramai oleh langkah kaki para siswa. Di bawah arahan pembina, suara lantang komando membangkitkan semangat 246 pelajar yang memulai hari dengan doa dan disiplin. Bagi mereka, setiap pagi bukan sekadar rutinitas, melainkan latihan menuju mimpi besar: menembus kampus dunia dan pulang membawa perubahan bagi Banua.
SMAN Banua BBS kini menyandang status baru sebagai Sekolah Garuda Transformasi, program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Sekolah ini menjadi satu dari 12 lembaga pendidikan di Indonesia yang dipercaya menjalankan misi pemerataan pendidikan unggul dengan karakter kuat dan daya saing global.
“Label Sekolah Garuda ini menguji mental anak-anak Banua dan mendorong mereka mencapai cita-cita,” kata Hafizul Rahman, Wakil Kepala Sekolah Asrama SMAN Banua, Rabu (15/10/2025), dikutip dari Infopublik.id.
Kehidupan di asrama berlangsung dalam ritme ketat tapi penuh makna. Sebanyak 64 kamar menjadi rumah bagi siswa, masing-masing berisi lima orang. Para pembina mengawasi keseharian mereka, mulai dari bangun tidur hingga belajar malam. “Sistem ini membentuk disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian,” tambah Hafizul.
Setiap hari, aktivitas diawali salat Subuh berjemaah dilanjutkan diskusi kelompok dan pelajaran hingga sore. Malam harinya, kegiatan etut — belajar terstruktur dari istilah Turki — berlangsung hingga pukul 22.00 WITA. Pola ini merupakan warisan kerja sama awal Pemprov Kalimantan Selatan dengan yayasan pendidikan Turki saat sekolah berdiri pada 2011.
Namun di balik disiplin, tumbuh suasana kekeluargaan yang kuat. Setiap Sabtu, siswa mengikuti weekly test lalu mendapat waktu tiga jam menggunakan ponsel untuk menghubungi keluarga. Minggu sore menjadi waktu kunjungan orang tua. “Kami tidak mengizinkan siswa keluar, tapi area kunjungan kami buat nyaman dan terpisah antara putra dan putri,” jelas Hafizul.
Semboyan “Berani Bermimpi, Siap Mengabdi” terpampang di ruang makan dan menjadi napas sekolah. Semangat itu hidup di diri Muhammad Rizki Hasan, juara II Lomba Fisika Universitas Lambung Mangkurat. “Saya ingin kuliah di Nanyang Technological University, Singapura. Sekolah ini memberi saya fondasi untuk mewujudkan itu,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Fremmunizar Syahel Akbar, peraih medali emas Olimpiade Sains Nasional bidang geografi. “Dengan program Sekolah Garuda, Amerika terasa sudah dekat sekali. Saya ingin meneliti perubahan iklim dan membuat riset yang berguna bagi Kalimantan Selatan,” katanya.
Sistem pembelajaran SMAN Banua kini berstandar global. Siswa kelas XI dan XII mengikuti IELTS Practice Test dan Aptis British Council, serta dipersiapkan menghadapi Scholastic Aptitude Test (SAT). “Program ini membuka peluang beasiswa di 100 universitas terbaik dunia,” ujar Wildan, guru Bahasa Inggris.
Meski bernuansa Islam, sekolah ini juga menjadi ruang inklusif. Ada 17 siswa nonmuslim yang tetap mendapat bimbingan keagamaan dari Kementerian Agama. “Kami ingin anak-anak belajar dalam suasana toleran. Ini bagian dari karakter Garuda,” jelas Zulkipli, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
Pendampingan akademik dilakukan bersama Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar melalui pelatihan IELTS, SAT, dan penguatan manajemen sekolah. “Kurikulum Garuda memperkuat kurikulum nasional dengan standar global dan berbasis riset,” tambah Zulkipli.
Bagi Lucy Yulita Tunggara, orang tua siswa kelas XII Sherlynn Aurelia, perubahan karakter anaknya menjadi bukti nyata keberhasilan sekolah. “Dulu anak saya mudah menyerah. Sekarang ia mandiri dan percaya diri. Sekolah ini menyalakan api mimpinya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan Galuh Tantri Narindra menyebut penetapan SMAN Banua sebagai Sekolah Garuda Transformasi sebagai pencapaian besar daerah. “Dari 38 provinsi, hanya 12 sekolah yang lolos. Ini simbol kemajuan pendidikan Kalsel,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Kini, SMAN Banua tidak hanya dikenal lewat nilai UTBK 613,488 dan peringkat 24 nasional, tapi juga sebagai rumah bagi generasi yang berani bermimpi besar. Sekolah di tengah hamparan hijau itu memiliki laboratorium sains, perpustakaan modern, poliklinik, gymnasium, dan dua asrama lengkap — semuanya gratis, didukung pemerintah daerah dan mitra industri pendidikan.
“Kami ingin memastikan setiap anak Banua, tanpa melihat latar belakang ekonomi, punya kesempatan yang sama untuk bersaing di panggung dunia,” ujar Risa Lisdariani, Kepala Sekolah SMAN Banua.
Menjelang malam, lampu-lampu asrama memantul di jendela ruang belajar. Suara pena dan kertas masih terdengar — tanda para siswa belum lelah bermimpi. Di ruang sederhana itulah masa depan dirancang: masa depan ketika anak-anak Banua berdiri sejajar dengan dunia, lalu pulang suatu hari nanti untuk menyalakan kembali obor ilmu di tanah kelahirannya. (mis/red)

