Iklan

Sekda Aceh Singkil Terima Benchmarking FKUB Aceh Utara

relasinasional
27 November 2021 | 14:11 WIB Last Updated 2021-11-27T07:50:21Z

Sekda Aceh Singkil Terima Benchmarking FKUB Aceh Utara

Relasi Nasional | Aceh Singkil - Acara yang di pandu Sekjend FKUB Aceh singkil, Ustaz Mustafa, berjalan khidmat dan lancar yang berlangsung di ruang Oproom Kantor Bupati Aceh Singkil, Jum'at (26/11/21).

Sambutan ketua FKUB Kabupaten Aceh Singkil, Drs. H. Ramlan, setelah memperkenalkan semua pengurus FKUB yang berjumlah 17 orang dan terdiri dari 4 orang kristen dan sisanya muslim, juga beberapa program kerja FKUB Aceh singkil, juga menyampaikan tentang dinamika yang ada di FKUB Aceh singkil, juga dengan kebersamaan dan kemesraan warga.


Sambutan dan arahan Sekdakab Aceh Singkil Drs. Azmi, MAP, berbagai kasus yg muncul secara berulang ulang, sejak 1979 yang sebenarnya tidak besar, cuma di buat seolah olah besar.

Peran FKUB Kabupaten Aceh singkil sangat besar dalam membangun kebersamaan, ditambah dengan undang undang nomor 11 tahun tentang kekhususan Aceh, dan pihak warga non muslim sangat memahaminya.

Keberadaan gereja di Aceh singkil sudah ada sejak zaman belanda, kami telusuri, ada izin berdiri sejak tahun 1935. Masyarakat terus berkembang dengan cara beranak pinak secara keluarga, bukan warga muslim Aceh singkil yang pindah agama.

"Namun ada pihak yang membesar besarkan, sehingga ada kesan Aceh singkil ada kesan intoleran, padahal rukun rukun saja, tidak ada yang ganggu, tidak ada yang teror. Inilah yang kita bangun, bahwa keberadaan mereka sudah ada sejak dulu, dan saling menghargai antar warga," ujar Azmi.

Dalam kesempatan ketiga, sambutan Ketua FKUB Aceh Utara Abu H. Ismail Ishak, yang memperkenalkan pengurus juga menyampaikan ucapan terima kasih yang yang tak terhingga atas sambutan yang luar biasa.

"Perjalanan Benchmarking ini sudah kami rencanakan 2 tahun yang lalu," ucapnya.

Dalam sambutan Dewan penasehat FKUB, kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara, H. Salamina, S.Ag.MA mengatakan bahwa "rumah kita adalah Indonesia, dan beragam. Dan harus kita jaga rumah besar kita ini yang ragam".

Ramah tamah, berikutnya disampaikan oleh bapak Tigor Padang, sejak dulu, tidak ada seorang pun yang melarang kami beribadah, dan memang benar kami beranak pinah, bukan pendatang. Sejak terjadi konflik 2015, saya termasuk tim penghubung antara umat islam dan kristen, saat ini jumlah masyarakat kristen di 3 kecamatan dan berjumlah 18.000 an jiwa. Dan pesan saya, di Aceh singkil tidak ada perang agama, yang kami butuhkan hanya rumah ibadah.

Mewakili FKUB Aceh Utara di sampaikan oleh Ustaz Shaifuddin Fuady, S.Ag,. MA, beliau menyampaikan bahwa yang kami kuatkan adalah internal umat Islam, lewat program FKUB Go to school yang sudah berjalan hingga 3 tahun, dengan pemahaman dan pengamalan ajaran agamanya kuat dan benar, insya allah toleransi akan muncul dengan baik.


Drs. H. Hamdani A Jalil, MA juga menambahkan, bahwa kenapa di pengurus FKUB Aceh Utara tidak ada saudara kita yang non muslim, salah satunya juga karena tidak ada gereja, juga tidak banyak warga non muslim.

Adapapun persoalan yang ada di Aceh Singkil tetap mengacu pada Qanun Aceh Nomor 4 tahun 2016, sembari berharap agar tetap aman dan damai. Dan saat ini umat islam sangat toleran. (Murhaban)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekda Aceh Singkil Terima Benchmarking FKUB Aceh Utara

Trending Now

Iklan