Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh menyambut hangat kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pada Rabu, (25/06/2025). Didampingi istri, Irma Hermawati, dan sejumlah pejabat kementerian, Menteri Dody tiba di pendopo Wali Kota sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Pj Sekretaris Daerah Kota Jalaluddin serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.
Suasana hangat terasa sejak awal kedatangan. Wali Kota Illiza menjamu Menteri Dody dan rombongan dengan sarapan khas kuliner Aceh. Obrolan ringan pun mengalir, namun segera beralih ke topik penting: pembangunan infrastruktur dan masa depan Banda Aceh.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Gubernur Aceh Muzzakir Manaf—akrab disapa Mualem—bergabung dalam pertemuan tersebut. Ketiganya langsung menggelar dialog strategis terkait sejumlah proyek prioritas, seperti rencana pembangunan Sekolah Rakyat, pembangunan terowongan Geurutee, serta program normalisasi sungai di berbagai wilayah Aceh.
Wali Kota Illiza menyampaikan bahwa kunjungan Menteri PU ini menjadi momentum penting bagi daerah untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada pemerintah pusat.
“Kita berharap sejumlah proyek pembangunan yang diusulkan dapat segera direalisasikan guna mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Kota Banda Aceh,” ujar Illiza dalam keterangannya.
Dalam diskusi tersebut, Menteri Dody menanggapi positif usulan daerah, terutama terkait konektivitas wilayah barat Aceh melalui proyek terowongan Geurutee yang dinilai krusial untuk mempercepat mobilitas dan menurunkan biaya logistik. Sementara itu, Gubernur Muzzakir juga menekankan urgensi program normalisasi sungai untuk menanggulangi banjir musiman yang kerap melanda kawasan pemukiman padat penduduk.
Kunjungan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat mulai menaruh perhatian serius terhadap pembangunan Aceh, khususnya Banda Aceh sebagai etalase pembangunan kawasan barat Indonesia.
Untuk diketahui, pembangunan infrastruktur seperti terowongan Geurutee telah lama menjadi harapan masyarakat Aceh Barat dan sekitarnya. Proyek ini dipandang mampu memotong waktu tempuh lintas barat Aceh secara signifikan dan membuka akses ekonomi baru di kawasan pegunungan. (mis)