![]() |
Foto: Cameron Steele/Unsplash. |
Relasinasional.com - Bayi yang baru lahir sedang berada dalam masa adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim. Meski usianya baru beberapa hari, ia sudah mampu menunjukkan sejumlah gerakan refleks alami, seperti membuka mulut ketika puting payudara didekatkan ke bibirnya. Sejak di dalam kandungan, bayi sudah bisa mendengar dan merespons dengan gerakan, dan kemampuan ini terus berkembang setelah ia lahir.
Pada masa awal kehidupannya, otak bayi berkembang sangat cepat. Ia mulai mengenali suara, aroma, dan berbagai rangsangan lingkungan sekitarnya. Semua ini merupakan bagian dari proses alami yang membantunya menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Indikator Penting dalam Perkembangan Bayi Baru Lahir
Perkembangan bayi baru lahir dapat dikenali dari beberapa indikator utama, seperti ukuran tubuh, kemampuan motorik, hingga kemampuan menyusu.
Ukuran dan Berat Ideal Bayi Baru Lahir
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berat badan rata-rata bayi laki-laki saat lahir adalah sekitar 3,4 kg dengan panjang 49,9 cm. Sementara itu, bayi perempuan rata-rata memiliki berat 3,2 kg dan panjang 49,2 cm. Namun, pada kondisi tertentu seperti kelahiran prematur, berat dan panjang bayi bisa berada di bawah angka tersebut.
Refleks Gerakan sebagai Kemampuan Motorik Dasar
Bayi dilahirkan dengan refleks alami yang menunjukkan sistem sarafnya bekerja dengan baik. Beberapa refleks umum yang bisa diamati antara lain:
- Melengkungkan punggung seperti posisi di dalam kandungan
- Menangis keras saat mendengar suara yang mengejutkan
- Meregangkan tangan dan kaki secara mendadak
Refleks ini dikenal sebagai refleks Moro dan akan hilang seiring pertambahan usia. Bayi juga dapat menunjukkan refleks lain seperti mendorong lidah saat ada benda masuk ke mulutnya dan menggerakkan ibu jari kaki ke belakang saat telapak kakinya diusap, yang dikenal sebagai refleks Babinski.
Kemampuan Menyusu sebagai Fondasi Nutrisi
Bayi baru lahir biasanya tidur sekitar 16 jam sehari dalam waktu yang tidak beraturan. Ia akan bangun setiap 2–3 jam untuk menyusu. Refleks mengisap dan mencari puting muncul secara alami saat bayi mencium aroma ASI dan disentuh pada pipi atau sudut bibirnya.
Kemampuan ini menjadi fondasi dari inisiasi menyusu dini (IMD), yang sangat penting untuk membangun kedekatan emosional dengan ibu serta memenuhi kebutuhan nutrisi awal. Bahkan, sejak lahir bayi sudah bisa mengecap rasa pahit dan manis, dan rasa asin baru dikenali saat usianya mencapai sekitar 5 bulan.
Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai pada Bayi Baru Lahir
Meski perkembangan bayi bisa berbeda-beda, ada beberapa kondisi yang perlu segera dikonsultasikan dengan dokter, antara lain:
- Tidak buang air kecil atau hanya sedikit setelah usia 5 hari
- Tidak buang air besar selama 48 jam
- Ubun-ubun terlihat cekung
- Bayi tidak mau menyusu
- Pernapasan terputus lebih dari 10 detik
- Bayi sangat sulit dibangunkan
- Tali pusat mengeluarkan bau, nanah, atau darah
- Warna kuning pada kulit dan mata
- Tidak bisa menyusu dengan benar
- Muntah cairan berwarna hijau atau kuning
- Mengalami demam tinggi
Penting untuk terus memastikan bayi menerima ASI secara rutin karena ASI adalah sumber nutrisi paling sempurna untuk bayi baru lahir. Jika Bunda melihat gejala-gejala tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. (mis)