Aceh, Tanah Rencong Nan Mulia

relasinasional
20 Juni 2025 | 04:01 WIB Last Updated 2025-06-19T21:01:40Z

Masjid Raya Baiturrahman berdiri megah di Banda Aceh, ikon budaya, spiritualitas, dan ketangguhan masyarakat Aceh.
Kemegahan Masjid Raya Baiturrahman, Ikon Spiritualitas dan Sejarah Aceh.

 Aceh bukan sekadar provinsi di ujung barat Indonesia—ia adalah tanah berkah, sejarah, dan semangat yang tak pernah padam. Dalam puisi berjudul "Aceh, Tanah Rencong Nan Mulia", kita diajak menyelami keindahan, perjuangan, serta kebangkitan Tanah Rencong dari luka masa lalu menuju harapan masa depan. Dari lantunan zikir di Masjid Raya Baiturrahman hingga derap seribu tangan dalam Tari Saman, puisi ini menggambarkan betapa kaya dan kokohnya jiwa masyarakat Aceh.



-----


Aceh, Tanah Rencong Nan Mulia

Pengarang: M Ilham Sakubat


Di serambi negeri, di ujung cakrawala,
Berdiri engkau, Aceh, dengan sejuta pesona.
Tanah para sultan, ulama, dan pejuang,
Di mana iman dan adat tak lekang oleh gelombang.


Serambi Mekkah namamu, cahaya dari barat,
Gema takbir dan zikir tak pernah terlambat.
Masjid Raya Baiturrahman berdiri megah,
Saksi bisu sejarah, penawar segala gundah.


Menaranya menjulang, membelah langit biru,
Tempat dahi dan hati menyatu dengan Yang Satu.
Kau dekap erat rencong di pinggang adatmu,
Simbol gagah perkasa, semangat yang tak akan layu.


Tari Saman berderap, seribu tangan menyatu,
Mengisahkan alam, nasihat, dan keagungan waktu.
Dari Gayo hingga ke pesisir lautan biru,
Kopimu menghangatkan jiwa, melegenda dari masa ke masa.


Namun, ombak pernah datang membawa lara,
Menyapu senyum, menelan segala yang bersuara.
Desember kelabu, dunia terdiam membisu,
Air mata menyatu dengan samudra yang pilu.


Tapi dari reruntuhan, dari puing yang tersisa,
Kau bangkit kembali dengan iman di dada.
Bukan hanya ombak yang pernah menguji,
Darah dan air mata juga basahi pertiwi.


Namun damai kini kau dekap dengan mesra,
Menyulam kembali tenun harapan dan cita-cita.
Luka-luka lama kau balut dengan kesabaran,
Menjadikannya pengingat akan kebesaran Tuhan.


Aceh, tanah mulia yang diberkahi,
Kini kau tatap masa depan dengan hati yang suci.
Semangatmu menyala, tak pernah akan padam,
Di bawah naungan bulan dan bintang yang temaram.


Teruslah melangkah, wahai Tanah Rencong,
Dalam lindungan Ilahi, kau selamanya terdorong.


-----


"Aceh, Tanah Rencong Nan Mulia" bukan hanya sebuah puisi—ia adalah cermin identitas, kekuatan iman, dan semangat pantang menyerah rakyat Aceh. Dari sejarah kelam tsunami hingga kedamaian hari ini, Aceh membuktikan bahwa luka dapat menjadi pelajaran, dan tanah yang roboh bisa kembali bangkit dalam cahaya. Mari terus mengenang, menjaga, dan mencintai Aceh—tanah pusaka, tempat sejarah dan budaya berpadu dalam harmoni.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aceh, Tanah Rencong Nan Mulia

Trending Now