Warga Aceh Singkil Syukuran Besar Usai Empat Pulau Kembali

relasinasional
29 Juni 2025 | 19:41 WIB Last Updated 2025-06-29T12:44:10Z

Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Bupati Aceh Singkil menghadiri syukuran di Pulau Panjang
Gubernur Aceh Muzakir Manaf bersama Bupati Aceh Singkil Safriadi serta tamu undangan lainnya menghadiri acara syukuran atas kembalinya empat pulau ke wilayah Aceh di Pulau Panjang, Aceh Singkil, Sabtu (28/6/2025).

 Aceh Singkil – Ribuan warga Aceh Singkil tumpah ruah di Pulau Panjang, Sabtu (28/6/2025), merayakan kepulangan empat pulau yang sempat disengketakan dengan Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan syukuran ini berlangsung meriah sebagai bentuk rasa syukur atas keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan keempat pulau tersebut sebagai bagian sah dari wilayah administratif Aceh.


Pulau Panjang menjadi saksi sejarah di mana masyarakat dari berbagai penjuru datang menggunakan perahu dan boat nelayan. Beberapa bahkan menginap demi mengikuti seluruh rangkaian acara, yang mencakup penyembelihan sapi, doa dan zikir bersama, serta santunan anak yatim. Momentum ini menjadi pengingat kuat tentang pentingnya pengakuan terhadap hak wilayah dan sejarah Aceh.


Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem, Bupati Aceh Singkil Safriadi, dan jajaran pejabat lainnya. Dalam orasinya, Mualem mengajak warga meneriakkan yel-yel "Ini pulau kita!" yang menggema di seluruh penjuru pulau.


"Keputusan ini bukan sekadar soal administratif, tetapi tentang penghormatan terhadap hak, sejarah, dan aspirasi rakyat Aceh yang selama ini tidak pernah goyah," ujar Mualem dengan penuh semangat.


Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas ketegasannya, serta kepada tokoh nasional lainnya seperti Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Mendagri Tito Karnavian, dan para anggota Forbes DPR/DPD RI asal Aceh atas dukungan nyata mereka.


Mantan Panglima GAM itu menegaskan pentingnya pembangunan berkelanjutan di empat pulau tersebut—Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek. Menurutnya, pemerintah Aceh berkomitmen membangun infrastruktur agar pulau-pulau ini bisa dihuni dan dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari unggulan.


"Pulau Panjang ini sangat potensial untuk pariwisata. Kita akan perkenalkan kepada orang luar, terutama dari Timur Tengah," kata Mualem, menyoroti peluang investasi internasional.


Mualem juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban demi keberlanjutan kawasan tersebut. “Mari kita jaga bersama pulau ini. Ini adalah bagian dari marwah Aceh,” tegasnya.


Sebelumnya, pada Selasa (17/6), Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi secara resmi mengumumkan bahwa keempat pulau yang sebelumnya diperebutkan—Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek—ditetapkan sebagai wilayah sah Provinsi Aceh. Keputusan ini berdasarkan hasil rapat terbatas dengan landasan dokumen resmi dari Kemendagri dan kementerian terkait.


"Keempat pulau tersebut secara administrasi berdasarkan dokumen yang dimiliki pemerintah adalah masuk wilayah administrasi Aceh," ungkap Prasetyo dalam konferensi pers di Istana Negara.


Keputusan ini menandai akhir dari sengketa panjang dan membuka lembaran baru bagi pembangunan dan pemanfaatan sumber daya wilayah pesisir Aceh secara optimal. Dukungan penuh dari pusat memberi legitimasi kuat terhadap aspirasi rakyat Aceh yang selama ini memperjuangkan kebenaran sejarah dan batas wilayah yang sah. (mis)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Warga Aceh Singkil Syukuran Besar Usai Empat Pulau Kembali

Trending Now