BREAKING NEWS
iklan

Gubuk Diduga Tempat Maksiat di Aceh Timur Dibakar Warga

Puing gubuk terbakar di Aceh Timur yang diduga dipakai untuk aktivitas maksiat sebelum dibakar warga.
Sisa puing gubuk di Aceh Timur yang dibakar warga setelah diduga jadi tempat maksiat di Dusun Petua Blang, Idi Rayeuk. [Foto: Istimewa/rri.co.id]

 Aceh Timur — Warga Desa Tanjung Kapai, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, membakar sebuah gubuk mencurigakan yang diyakini jadi tempat aktivitas maksiat. Aksi itu berlangsung pada Kamis (11/9/2025) malam, setelah masyarakat menemukan indikasi penyalahgunaan narkoba dan kegiatan terlarang lain di lokasi tersebut.


Gubuk semi permanen beratap seng itu berdiri sekitar 300 meter dari jalan desa. Letaknya tersembunyi di tengah belukar, dilindungi pagar semak dari dahan dan dedaunan. Kecurigaan warga kian menguat setelah menemukan kabel mikrotik yang terhubung ke jaringan internet di gubuk tersebut.


Penjabat (Pj) Keuchik Tanjung Kapai, Musliadi, mengatakan pembakaran dilakukan setelah warga memantau langsung aktivitas di sana. Dari hasil pengintaian, dugaan warga terbukti benar.


“Warga memantau lebih dulu untuk memastikan laporan itu. Ternyata benar, gubuk itu memang dipakai untuk aktivitas yang menyalahi aturan syariat,” kata Musliadi, Jumat (12/9/2025).


Meski saat digerebek tidak ada orang di dalam gubuk, warga tetap memutuskan membakarnya. Mereka menilai keberadaan bangunan ilegal itu berbahaya dan bisa memicu tindak kriminal di desa.


Musliadi menegaskan, langkah warga membakar gubuk juga bertujuan melindungi generasi muda dari pergaulan bebas dan narkoba. Menurutnya, tindakan ini sejalan dengan penerapan Qanun Jinayat yang berlaku di Aceh.


“Ini juga sebagai bentuk komitmen masyarakat dalam menjaga lingkungan dari hal-hal yang merusak. Kami berharap semua pihak tetap kompak menjaga keamanan serta segera melaporkan bila ada aktivitas mencurigakan,” ujar Musliadi.


Peristiwa ini sontak jadi perbincangan warga Aceh Timur. Bangunan tersembunyi yang sempat menimbulkan tanda tanya akhirnya dihabisi massa sebagai bentuk penolakan terhadap aktivitas yang dinilai merusak nilai-nilai syariat.


Hingga kini, belum diketahui siapa pemilik maupun pengguna gubuk tersebut. Aparat desa memastikan akan terus berkoordinasi dengan pihak keamanan agar tidak ada lagi tempat serupa muncul di kawasan Idi Rayeuk maupun wilayah lain di Aceh Timur.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image