BREAKING NEWS
iklan

Banjir Semarang Belum Surut, BNPB Tambah Armada Kendali Cuaca

Petugas memuat bahan semai NaCl ke pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca di Bandara Ahmad Yani Semarang
Petugas memuat bahan semai Natrium Klorida (NaCl) ke dalam lambung pesawat dalam rangkaian Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Jawa Tengah di Apron Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/10/2025). [Foto: Dok. BNPB]

 Semarang, relasinasional.com — Cuaca cerah menyelimuti Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/10/2025), namun sejumlah kawasan pesisir dan tengah kota masih tergenang akibat sisa hujan sehari sebelumnya.


“Pantauan tim Pusdatinkom BNPB, genangan masih terdeteksi di sepanjang Jalan Kaligawe Raya hingga wilayah Genuk. Ketinggian air di depan RSI Sultan Agung bahkan kembali naik hingga 90 sentimeter,” ujar Kepala Pusdatinkom BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Kamis (30/10/2025).


Kondisi ini membuat lalu lintas di jalur utama Semarang terganggu. Truk-truk besar tampak terseok melintasi genangan, sementara kendaraan kecil tidak dapat melintas. Sejumlah pekerja di kawasan industri Kaligawe terpaksa menumpang truk logistik agar tetap bisa bekerja.


Data BNPB mencatat, banjir masih merendam 15 kelurahan di tiga kecamatan. Sebanyak 22.669 jiwa terdampak, 39 jiwa mengungsi, dan tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan air. Satu orang lainnya masih dalam pencarian.


Untuk mempercepat surutnya air, pompa milik BBWS, PPSDA, dan BNPB terus dioperasikan. Air dari kawasan tengah hingga utara kota dialirkan ke dua kolam retensi sebelum dibuang ke Laut Jawa. Namun, debit air tetap tinggi karena kiriman dari hulu Sungai Tenggang dan Sringin belum berhenti.


Radar cuaca Stasiun Meteorologi Ahmad Yani menunjukkan masih terbentuk awan konvektif berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah hulu. Kondisi ini membuat banjir di Semarang sulit surut. Selain itu, proyek tol dan tanggul laut turut memperlambat aliran air ke laut.


Menanggapi situasi tersebut, BNPB menambah armada Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk memperluas area kendali hujan. Menurut Abdul Muhari, pesawat tambahan penabur bahan semai natrium klorida (NaCl) dan kalsium oksida (CaO) akan diterbangkan mulai Kamis (30/10/2025) untuk mengurai awan hujan yang mengepung Semarang dari berbagai arah.


Sebelumnya, BNPB telah mengerahkan satu pesawat Cessna Caravan PK-SNM untuk menekan potensi hujan di wilayah terdampak banjir dan daerah hulu sungai. Namun, intensitas pembentukan awan yang tinggi membuat satu armada tidak lagi mencukupi.


Pesawat kedua akan ditempatkan di Lanud Adi Soemarmo, Solo, sebagai posko OMC wilayah selatan Jawa Tengah. Dengan tambahan armada ini, BNPB berharap proses mitigasi banjir dapat berjalan lebih optimal, selaras dengan upaya satgas darat di lapangan. (mis/red)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image