![]() |
Baskara Putra buka suara soal alasan gagal manggung di Banda Aceh. [dok. Istimewa/Tangkap layar YouTube Raditya Dika] |
Banda Aceh – Konser musisi nasional Hindia yang dijadwalkan berlangsung di Taman Budaya Banda Aceh pada Rabu malam, 18 Juni 2025, resmi dibatalkan secara mendadak. Pembatalan ini menimbulkan kekecewaan besar di kalangan penonton yang telah berdatangan sejak sore hari.
Pembatalan konser terjadi karena panitia belum mengantongi izin keramaian dari Polresta Banda Aceh. Polisi menyatakan tidak dapat menerbitkan izin karena tidak menerima rekomendasi dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh.
Alasan Pembatalan Konser Hindia
Ketua MPU Kota Banda Aceh menjelaskan bahwa lembaganya telah melakukan musyawarah dengan panitia dan sejumlah pihak terkait. Hasil musyawarah menyatakan bahwa konser Hindia tidak dapat diselenggarakan. Namun, pihak MPU menegaskan bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk menerbitkan izin acara, hanya sebatas memberikan rekomendasi atau arahan.
Panitia, yang diwakili oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), mengaku telah berkoordinasi dengan MPU sebelumnya. Namun, konser Hindia tidak secara spesifik dicantumkan dalam agenda kegiatan yang diajukan kepada pihak MPU.
Kekecewaan Penonton dan Kericuhan
Sejumlah penonton mengaku kecewa karena telah membeli tiket sejak Maret 2025 dan menempuh perjalanan jauh untuk menghadiri konser. Pengumuman pembatalan baru disampaikan menjelang waktu pertunjukan, menyebabkan kericuhan kecil di area Taman Budaya Banda Aceh.
Kami sudah datang dari luar kota dan beli tiket dari lama. Tiba-tiba dibatalkan begitu saja, tanpa kepastian dari awal. Ini mengecewakan," ujar salah satu penonton yang enggan disebutkan namanya.
Panitia Janjikan Pengembalian Dana
Pihak panitia menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut dan membuka proses refund tiket dalam waktu satu bulan ke depan. Kendati demikian, janji tersebut belum sepenuhnya meredam kekecewaan penonton.
Sorotan terhadap Manajemen Acara
Forum Backstagers Indonesia Aceh (FBI Aceh) menyayangkan kejadian ini dan menilai pentingnya profesionalisme dalam penyelenggaraan acara hiburan di Aceh.
Pembatalan ini menunjukkan perlunya perencanaan dan koordinasi yang matang. Ini pelajaran penting bagi semua event organizer,” ujar perwakilan FBI Aceh.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara di Aceh agar lebih memahami prosedur perizinan serta pentingnya komunikasi yang transparan kepada publik. Ketidakjelasan dan ketidaksiapan dalam manajemen acara tidak hanya merugikan penonton, tetapi juga mencoreng kepercayaan terhadap industri hiburan di daerah tersebut. (mis)