IDI Aceh Gelar Muswil 2025 di Bireuen, Bahas Transformasi Kesehatan Nasional

relasinasional
22 Juni 2025 | 15:02 WIB Last Updated 2025-06-22T08:02:20Z

 

Foto bersama peserta Musyawarah Wilayah IDI Aceh 2025 di Aula Ampon Syiek, Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, Bireuen, mengenakan jas hijau tua dengan dasi merah dan lencana organisasi.
Para peserta Musyawarah Wilayah (Muswil) IDI Aceh Tahun 2025 berfoto bersama di Aula Ampon Syiek, Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, Bireuen, Sabtu (21/6/2025). Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk merumuskan arah kebijakan kesehatan IDI di era digital.

Bireuen – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) Tahun 2025 di Aula Ampon Syiek, Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, Bireuen, Sabtu (21/6/2025).


Kegiatan ini mengusung tema “Peran Strategis IDI dalam Menghadapi Tantangan Kesehatan Nasional dengan Bermartabat, Maju, dan Bersinergi bersama Pemerintah Aceh.”


Muswil menjadi forum penting untuk meneguhkan posisi IDI sebagai mitra strategis pemerintah dalam merespons transformasi sistem kesehatan nasional yang kini berbasis digital.



Fokus Penguatan Kapasitas Dokter


Ketua IDI Cabang Bireuen, dr. Zumirda, Sp.B, FINACS, FICS, dalam sambutannya menegaskan bahwa IDI bukan hanya organisasi profesi, tetapi kekuatan moral dan ilmiah dalam menyusun kebijakan kesehatan nasional.


“Kami fokus pada penguatan kapasitas dokter melalui pendidikan berkelanjutan dan penegakan etika profesi demi menjaga kepercayaan publik,” ujarnya.


Ia juga memaparkan capaian IDI Bireuen, termasuk peran sentral dalam pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim (FK Almuslim).


Dengan menggandeng Universitas Syiah Kuala, RSUD dr. Fauziah, Dinas Kesehatan, dan pemerintah daerah, IDI Bireuen turut mengawal seluruh proses pendirian FK Almuslim hingga terbit izin operasional dari Kemendikbudristek.



Dukungan Akademik dan Sosial


IDI Bireuen juga aktif:


  • Mengoordinasikan tenaga medis sebagai dosen dan pembimbing klinik.
  • Memberikan masukan kurikulum dan etika profesi sesuai standar Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
  • Menjadi jembatan antara dunia akademik dan profesi medis.


“Kami ingin FK Almuslim bukan hanya hadir secara administratif, tapi menjadi kebanggaan Aceh dan menjawab kebutuhan riil masyarakat,” tambah dr. Zumirda.


Dalam bidang sosial, IDI berkontribusi melalui:


  • Respons bencana lokal hingga internasional.
  • Kolaborasi imunisasi, penanggulangan stunting, TB, HIV, dan malaria.
  • Edukasi masyarakat bersama Pemda, TNI/Polri, dan Puskesmas.



Agenda Strategis dan Pemilihan Ketua Baru


Selain forum ilmiah, Muswil 2025 IDI Aceh juga diisi dengan:


  • Gala dinner dan temu ramah pengurus IDI pusat dan daerah.
  • Pemaparan pertanggungjawaban periode 2021–2024.
  • Pemilihan Ketua IDI Wilayah Aceh periode 2024–2027.
  • Presentasi program kerja pengurus baru.
  • Evaluasi dan perumusan rekomendasi strategis untuk IDI Pusat.


Dengan semangat kolektif, IDI Aceh menegaskan komitmennya membangun sistem kesehatan yang adil, ilmiah, dan berbasis kolaborasi di era digital.


“Kami tidak hanya mengobati penyakit, tetapi juga merawat harapan. Bersama IDI, kami akan terus melayani dan menjaga amanah profesi ini,” tutup dr. Zumirda. (mis)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • IDI Aceh Gelar Muswil 2025 di Bireuen, Bahas Transformasi Kesehatan Nasional

Trending Now