![]() |
Bupati Bireuen H. Mukhlis menyerahkan piagam penghargaan kepada perwakilan lansia dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 tahun 2025 di Bireuen, Senin (30/6/2025). |
Bireuen – Pemerintah Kabupaten Bireuen memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 tahun 2025 dengan menggelar serangkaian kegiatan kesehatan dan edukasi yang berpusat pada kepedulian terhadap kaum lanjut usia (lansia). Kegiatan yang berlangsung Senin, 30 Juni 2025 ini mengusung tema “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”, dengan partisipasi lebih dari 250 peserta dari berbagai unsur masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr. Irwan A Gani, dalam laporannya menyampaikan bahwa HLUN merupakan bentuk penghormatan atas peran vital para lansia dalam membangun bangsa.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan ramah lansia, mendorong edukasi kesehatan, serta mempromosikan pencegahan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan stroke,” ujarnya.
Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/265/2023, Bireuen terus mengembangkan pelayanan kesehatan primer yang terintegrasi, khususnya untuk kelompok rentan. Tahun 2024 tercatat 42.480 lansia di Bireuen, di mana penderita hipertensi mencapai 11.662 jiwa, diabetes melitus 8.857, dan rematik 9.830 orang.
Peringatan HLUN kali ini diawali dengan senam lansia, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga edukasi penyakit kronis.
“Kegiatan ini juga jadi momen strategis untuk mendongkrak capaian pemeriksaan kesehatan yang hingga kini masih rendah, baru 2.888 dari total 3.111 orang yang tercatat dalam sistem nasional,” jelas dr. Irwan.
Bupati Bireuen, H. Mukhlis, dalam sambutannya menyoroti bahwa Indonesia telah memasuki era aging population sejak 2021.
“Data BPS 2024 mencatat, 12 persen dari populasi nasional atau sekitar 29 juta jiwa merupakan lansia, dan angka ini diprediksi meningkat hingga 20 persen pada 2045. Ini menjadi tantangan besar dalam aspek kemandirian, kemiskinan, dan kesehatan lansia,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya gerakan preventif seperti pengendalian penyakit tidak menular dan pemberdayaan lansia agar tetap produktif dan sehat secara jasmani.
“Hari Lansia ini adalah momentum reflektif bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersinergi membangun kebijakan dan layanan yang inklusif dan humanis terhadap lansia,” tuturnya.
Acara turut dihadiri Forkopimda, Sekda Bireuen, para camat, kepala puskesmas, organisasi profesi, serta ratusan lansia yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias. Dinas Kesehatan Bireuen berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna memperkuat upaya kolaboratif lintas sektor dalam meningkatkan kualitas hidup lansia secara berkelanjutan. (mis)