Iklan

Bermodalkan Sumbangan Warga dan Sukarelawan, Festival Desa Nelayan Pastabulu Berlangsung Meriah

relasinasional
23 Agustus 2022 | 17:32 WIB Last Updated 2022-08-26T01:41:01Z

Festival Nelayan Sula

SANANA - Kegiatan Festival Nelayan Desa Pastabulu, Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) berlangsung meriah.


Meskipun kegiatan tersebut hanya sebatas ivent lokal yang bermodalkan sumbangan masyarakat dan sukarelawan tanpa ada campur tangan Pemda Kepsul, namun kegiata itu dapat terlaksana dengan baik dan meriah serta dibuka langsung oleh Gubernur, KH. Abdul Gani Kasuba melalui Asisten I Pemprov Malut H. Karim Buamona, Selasa (23/8/2022).

Ketua panitia Festival Kampung Nelayan Pastabulu, Muhamad Drakel yang di wawancara awak media di lokasi kegiatan mengatakan bahwa, kegiatan ini berawal dari keinginan masyarakat desa Pastabulu yang ada di rantau dan masyarakat yang ada di desa.

Sumber anggaran kegiatan Festival ini juga ada pada masyarakat desa Pastabulu yang ada di rantau kemudian masyarakat desa Pastabulu yang ada disini. Kemudian sumber anggaran juga tidak terlepas dari sumbangan perorangan yang perduli terhadap pengembangan Pariwisata di desa.

"Jadi ada sumbangan sukarelawan,baik itu dari anggota DPRD Kabupaten dan anggota DPRD Provinsi. Ada juga sumbangan perorangan dari oraganisasi yang sifatnya sosial yang punya keinginan mengembangkan potensi Pariwisata di Kabupaten Kepulauan Sula." Ucapnya.

Muhamad mengatakan,penggagas kegiatan Festival Desa Nelayan Pastabulu ini, didalamnya ada Safrudin Koroy, Ari Sangadji, Gerakan Pesona Indonesia (GENPI) Kabupaten Kepulauan Sula dan GENPI Maluku Utara. Kita libatkan mereka sebagai pembina dan pengarah dalam kegiatan ini.

Mereka masing-masing punya keahlian tersendiri, maka kita klaborasi keahlian itu untuk bagaimana mereka memberikan ide dan gagasan.  Dari penyatuan ide dan gagasan itu sehingga bisa terakomodir dalam sebuah iven Festival.

"Pak Safirudin Koroy ahli dalam bidang Diving, Ari Sangadji adalah seniman sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), dan GENPI punya keahlian pada promosi konten. Jadi mereka aktif keseluruhan dalam kegiatan Festival ini, baik dari persiapan sampai pada pelaksanaannya." Jelasnya.

Festival Nelayan Kepulauan Sula

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sula itu mengatakan bahwa, potensi yang paling dominan di desa Pastabula sehingga menarik minat masyarakat melakukan kegiatan Festival ini adalah pontensi laut, karenan di desa Pastabulu ini, lebih dikenal dengan penghasil ikan Ngafi terbanyak. Bulan juni sampai dengan bulan Desember itu adalah musim ikan Ngafi.

Jadi sebenarnya desa Pastabulu ini mau dijadikan destinasi minat husus, karena setiap orang yang datang disini mereka ingin menikmati potensi perikanan yang ada di desa Pastabulu. Selain potensi ikan Ngafi, ada juga jenis ikan lainnya, seperti ikan Cakalang dan ikan Tuna. Kemudian ada juga "Kerang Mangrof" yaitu, Biya Paaka dan Biya Popaci. Itu adalah kuliner khusus di desa Pastabulu." Paparnya.

Lanjut dia, selain potensi laut yang melimpah, desa Pastabulu juga mempunyai panorama alam yang indah dan memikat hati." Kita punya Sanset, Sandraes dan Mundraes yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Wisatawan domistik maupun Manca Negara untuk bagaimana bisa berkunjung di desa Pastabulu.

Desa Pastabulu ini sudah lengkap, dari sisi panorama alamnya, potensi alamnya serta kearifan lokalnya. Mata pencarian masyarakat adalah petani dan nelayan, tapi lebih besar nelayan, karena desa Pastabulu lebih besar lautan daripada daratan.

Tambah dia, Festival ini dilakakun karena yang pertama berhubungan langsung dengan kesadaran masyarakat tentang menjaga alam agar tetap lestari. Jadi keinginan kita melaksanakan Festival ini agar bagaimana menjaga ekosistem bawah laut dan ekosistem alam agar masyarakat mengambil nya bisa menggunakan cara-cara yang wajar dan tetap menjaga alam ini agar tetap lestari.

Lebih lanjut, Muhamad mengatakan, Tema yang sengaja kita angkat dalam Festival Nelayan ini, "Mendulang Emas Biru, Neayan Tumbuh, Ekonomi Maju".

Mendulang ini sama saja dengan kita memilih, bukan mengambil keseluruhan hasil perikanan yang ada disini,minimal yang bisa di ambil saja oleh nelayan dengan menggunakan cara-cara yang baik untuk bisa di jual atau di makan sehingga sisa hasil lautnya bisa terus berkembang dan bisa diambil untuk di jual atau di konsumsi secara berkelanjutan," Tutupnya.

==========
Drakel
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bermodalkan Sumbangan Warga dan Sukarelawan, Festival Desa Nelayan Pastabulu Berlangsung Meriah

Trending Now

Iklan